Selamat Hari Guru Indonesia

Friday, October 16, 2020

Materi Lompat Jauh

Pengertian Lompat Jauh

Lompat jauh adalah salah satu cabang olah raga atletik dimana seorang pelompat atau jumper harus memiliki beberapa keterampilan khusus untuk mengolah kecepatan, kekuatan, dan kecermatan untuk berlari dari titik start, melakukan tolakan atau lompatan sekuat mungkin dari titik lompat, melayang diudara dan melakukan pendaratan sejauh-jauhnya dalam bak pasir tanpa melakukan kesalahan.

Olahraga ini merupakan jenis olahraga yang mudah secara teori namun sulit jika dipraktikkan, karena dalam hal ini kecermatan dan perhitungan seorang jumper menjadi hal yang sangat penting selain kekuatan yang harus ia miliki.

Seorang jumper harus bisa memperhitungkan langkah ketika berlari, memperhitungkan kecepatan dan memperhitungkan kapan ia harus melakukan lompatan tanpa harus melewati batas titik lompatan.

Tak hanya itu, ia juga harus bisa mendarat dengan kedua kakinya tanpa harus menjatuhkan badannya kebelakang karena jika itu terjadi maka jarak lompatan akan dihitung berdasarkan bagian tubuh yang menyentuh pasir dalam bak pasir.

Gaya dalam Lompat Jauh

Lompat jauh memiliki beberapa jenis gaya, dan masing-masing gaya ini memiliki tingkat kesulitannya tersendiri.

Gaya dalam hal ini dilakukan oleh seorang jumper untuk mencapai jarak lompat terjauh yang mampu ia capai.

Namun demikian, bukan berarti salah satu gaya bisa dipastikan bisa menghasilkan jarak lompat terbaik atau menjadi gaya yang terbaik dalam lompat jauh.

Setiap jumper memiliki gayanya tersendiri dan yang menentukan jauh tidaknya jarak lompatan bukanlah gaya tersebut, melainkan jumper itu sendiri. Berikut ini beberapa gaya dalam lompat jauh.

1. Lompat Jauh Gaya Jongkok

lompat jauh gaya jongkok


Gaya jongkok dalam lompat jauh merupakan gaya yang paling tua diantara gaya yang lain. Gaya ini paling mudah dilakukan dan menjadi gaya dasar yang harus dikuasai oleh jumper.

Biasanya, para pemula selalu menggunakan gaya ini untuk latihan

Lompatan dalam gaya jongkok mengkondisikan kedua kaki pelompat dalam keadaan tertekuk di depan dengan badan condong ke arah depan dan kedua lengan terlentang di belakang.

Jumper yang melompat dengan gaya ini akan jatuh dengan menggunakan tumpuan kedua kaki pada posisi berjongkok terlebih dahulu sebelum kemudian ia berdiri atau memilih untuk lanjut tersungkur ke arah depan.

2. Lompat Jauh Gaya Melayang

lompat jauh gaya melayang






Berbeda dengan gaya jongkok, gaya melayang memungkinkan jumper untuk menekuk kedua kakinya ke arah belakang, mencondongkan tubuhnya ke depan, dan menahan kedua tangannya lurus ke belakang selama ia melayang di udara setelah pada waktu melakukan lompatan.

Tujuan dari gaya ini adalah agar jumper bisa melayang selama mungkin di udara sebelum melakukan pendaratan.

Tentunya ketika jumper melayang dalam waktu yang lebih lama, ia bisa menyesuaikan dan lebih menyadari tubuhnya untuk melakukan pendaratan sempurna dengan jarak terjauh yang bisa ia tempuh.

Pendaratan pada gaya melayang ini sama dengan gaya jongkok, yakni mendarat dengan tumpuan kedua kaki dengan posisi jongkok pada saat jatuh untuk kemudian berdiri atau melepaskan tubuhnya untuk jatuh tersungkur ke depan.

3. Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara

lompat jauh gaya berjalan di udara






Gaya berjalan diudara jika berhasil dilakukan dengan baik maka jumper akan mendapatkan lompatan dengan jarak yang jauh karena ayunan kaki ketika tubuh sedang melayang diudara akan sangat berpengaruh untuk menambah jarak lompatan.

Teknik ini dilakukan ketika seorang jumper telah melakukan tolakan, selanjutnya ia akan mengayunkan kakinya seperti orang berjalan diudara.

Salah satu syarat keberhasilan teknik ini adalah seorang jumper harus mampu menghasilkan lompatan yang tinggi sehingga memungkinkan kakinya untuk melakukan ayunan dan menambah jarak lompatan.

Jika lompatan yang dihasilkan tidak terlalu tinggi dan pelompat memaksakan diri melakukan ayunan kaki maka hasilnya akan berbanding terbalik, yakni tubuh akan cepat jatuh ke tanah dengan jarak yang pendek.

Teknik Dasar Lompat Jauh

Teknik dasar dari lompat jauh ada tiga, yakni melakukan awalan dengan cara berlari, melakukan tolakan atau lompatan, dan melakukan pendaratan.

Start yang harus digunakan pelompat adalah start berdiri yang tidak seketat start dalam atletik lari karena pada awalan lari seorang jumper biasanya menggunakan kecepatan rendah dan akan menambah kecepatannya secara konstan menuju kecepatan maksimal ketika pelari mulai mendekati papan titik lompat.

Hal yang paling sulit dilakukan adalah ketika seorang jumper sudah mendekati papan titik lompat karena ia harus berlari dengan kecepatan tinggi agar bisa menghasilkan lompatan yang jauh dan pada waktu bersamaan ia tak boleh melewati batas titik lompat sedikitpun, yakni tepi papan bagian ujung depan.

Pelompat harus melompat tepat pada papan titik lompat atau sebelum papan tersebut.

Pendaratan harus dengan menggunakan kaki terlebih dahulu sebelum seluruh tubuhnya ikut jatuh ke pasir.

Hal ini juga merupakan teknik yang sulit mengingat tak jarang seorang pemula biasanya jutru setelah mendarat dengan kakinya selanjutnya ia menjatuhkan pantat dan tubuhnya ke belakang sementara jarak lompatan dihitung berdasarkan pasir bagian paling belakang yang tersentuh anggota tubuh apapun.

Uraian lebih mendetail mengenai teknik lompat jauh akan dibahas pada bagian berikut ini.

Teknik Lompat Jauh

Berikut ini merupakan 4 teknik dalam olahraga lompat jauh:

1. Awalan

Lintasan menuju titik tolakan dengan menggunakan standar internasional adalah 40 meter dan lintasan ini merupakan jalur awalan yang harus dilalui oleh jumper sebelum ia melakukan tolakan.

Sebagaimana telah sedikit disinggung pada bagian sebelumnya, pelari bisa menggunakan start berdiri untuk melakukan awalan lari.

Kecepatan awal lari ini umumnya lambat dan perlahan menjadi cepat seiring ketika jumper mendekati titik tolak untuk melompat.

Awalan ini merupakan penentuan untuk memperkirakan jarak dimana ia harus tahu kapan akan berlari dengan kecepatan penuh dan kapan ia harus melompat.

2. Tolakan / Lompatan

Tolakan atau lompatan biasanya menggunakan salah satu kaki yang paling kuat.

Hal ini merupakan hal sulit karena jika salah perhitungan, pelompat justru melakukan tolakan dengan kaki yang lemah karena dalam kecepatan tinggi sulit untuk memperhitungkan kaki mana yang sampai duluan di papan tolakan.

Untuk mengantisipasi hal ini, seorang jumper harus membiasakan untuk menggunakan kaki manapun untuk melompat.

Oleh karena itu, kedua kaki jumper harus sama-sama kuat sehingga ia tak akan ragu lagi untuk berlari dengan kecepatan tinggi dan melakukan lompatan.

3. Posisi Tubuh Saat Di Udara

Posisi tubuh di udara ada tiga jenis dan dalam hal ini termasuk gaya dalam lompat jauh seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yakni posisi jongkok, posisi melayang, dan posisi berjalan di udara.

Yang menjadi catatan penting ketika posisi tubuh berada di udara adalah jumper harus benar-benar sadar dan tak kehilangan kendali atas tubuhnya.

Jumper pemula biasanya akan kehilangan momen kesadaran ketika tubuh telah melompat sehingga ia hanya melayang dan menunggu jatuh.

Padahal, ketika tubuh berada diudara merupakan momen penting untuk menentukan titik jatuh dan gaya apa yang harus dilakukan.

4. Pendaratan

Pendaratan yang benar adalah mendarat dengan tumpuan kedua kaki sehingga tubuh tak hanya minim resiko akan cidera, namun juga memiliki keseimbangan yang baik saat telah mendarat sehingga tidak jatuh kebelakang.

Lapangan Lompat Jauh


Lapangan lompat jauh terdiri dari tiga bagian, yakni:

1. Lintasan Untuk Awalan

Lintasan untuk lari ini memiliki ukuran standard panjang 40 meter sebelum papan tolakan.

Lebar lintasan hanya berkisar kurang lebih 1,22-1,25 meter dan tepi-tepinya diberi tanda berupa cat warna putih agar pelari tak melampaui jalur lintasan lari.

2. Papan Tolakan

Papan tolakan ini terbuat dari kayu atau bahan lainnya yang di tanam sebelum bak pasir.

Jarak antara batas depan papan dengan tepi bak adalah 1 meter. Ukuran papan ini adalah 1,22 meter untuk panjangnya, 20 cm untuk lebarnya, dan 10 cm untuk ketebalannya. Papan ini diberi warna putih agar mudah terlihat.

3. Bak Pasir

Bak pasir ini merupakan sebuah kolam persegi panjang dengan ukuran panjang kali lebar 9 x 2,75 meter.

Bak ini terisi pasir hingga penuh dan dipasang beberapa peralatan tertentu untuk meratakan kembali pasir setelah dipergunakan oleh seorang jumper untuk mendarat sehingga setiap jumper selalu akan mendarat di pasir dengan permukaan yang rata agar mudah dan akurat ketika diukur jarak lompatannya.

Peraturan Lompat Jauh

Seorang jumper dinyatakan gagal dalam pertandingan jika ia melanggar salah satu atau lebih 3 peraturan lompat jauh berikut ini:

  1. Pada saat tolakan, kakinya melebihi batas titik tolak sehingga lompatan dinyatakan tidak sah. Peraturan dalam lompat jauh tak memperbolehkan sedikitpun ujung kaki melebihi batas titik tolak ketika melakukan lompatan.
  2. Pada saat melayang diudara, seorang jumper menggunakan gaya salto. Gaya ini sangat mungkin dilakukan dan akan menambah jarak lompatan secara signifikan. Namun hal ini dinyatakan sebagai diskualifikasi.
  3. Jumper menyentuh bagian tepi bak atau bagian luar bak saat melakukan pendaratan. Dengan kata lain, jumper tidak mendarat di arena yang disediakan.

Atletik Lompat Jauh

Ada tiga jenis atletik lompat, yakni lompat tinggi, lompat galah dan lompat jauh.Masing-masing jenis atletik lompat ini memiliki tata cara dan lapangannya masing-masing. Dalam atletik lompat jauh yang diperlombakan, ada tiga jenis gaya yang diperbolehkan, yakni gaya jongkok, gaya melayang dan gaya berjalan di udara.

Masing-masing gaya ini memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda.

Umumnya, jumper terlatih akan mempelajari ketiga gaya tersebut, namun pada akhirnya ia akan cenderung menggunakan salah satu gaya yang paling pas dan paling ia kuasai agar bisa menghasilkan jarak lompatan yang jauh.

Atletik lompat jauh ini merupakan salah satu cabang olah raga tertua yang telah dipertandingkan pada era Yunani kuno.

Olah raga ini, konon, memiliki asal muasal dari latihan para prajurit yang akan berlaga di medan perang.

Kenapa para prajurit harus latihan melompat?

Tentu selain sebagai bekal ketrampilan bela diri, sangat penting waktu itu bagi seorang prajurit untuk bisa melompat dengan lompatan yang jauh untuk melakukan perjalanan perang di medan yang terjal dan curam yang tak jarang mereka harus menyeberangi sungai dan melompati tebing jurang.

Jenis-jenis latihan dasar para prajurit kuno itulah yang menjadi cikal bakal lahirnya cabang olah raga atletik.

Atlet Lompat Jauh

Tak banyak atlet lompat jauh Indonesia yang berprestasi internasional. Namun setidaknya satu nama ini berhasil masuk kualifikasi olimpiade, yakni Maria Natalia Londa seorang perempuan asal Bali.

Sayangnya, pada saat ia sedang dalam training untuk olimpiade di negara tersebut, karena faktor cuaca dan iklim yang berbeda dengan di Indonesia, ia jatuh sakit dan hal itu menurunkan penampilannya saat pertandingan olimpiade.

Dalam kancah internasional, seiring dengan pergantian zaman, teknik, rekor dan jawara selalu berganti. Rekor demi rekor diperbaharui.

Seorang Atlet Amerika Jesse Owens merupakan salah satu atlet yang terlama memegang rekor terjauh sejak tahun 1935-1960. Rekor tersebut akhirnya dikalahkan oleh Ralp Boston pada tahun 1960 dan tumbang oleh lompatan Bob Beamon, atlet kedua yang terlama mempertahankan rekor lompatan yakni 8,90 meter sejak tahun 1968-1991.

Rekor tersebut akhirnya dipatahkan oleh Mike Powell di olimpiade Tokyo pada 30 Agustus 1991 dengan jarak baru 8,95 m.

Sementara itu, atlet perempuan dunia yang menjadi legenda adalah seorang jumper asal Rusia yang bernama Galina Chistiyakova.

Ia pernah membuat rekor fantastis untuk nomor lompat jauh perempuan dengan lompatan sejauh 7,52 meter di olimpiade Leningrad pada tahun 1988.

Materi Lompat Jauh

Dalam susunan materi lompat jauh secara general, beberapa poin diantaranya telah dibahas pada bagian sebelumnya, yakni pengertian lompat jauh, gaya lompat jauh, teknik dasar lompat jauh, teknik lompat jauh, lapangan lompat jauh, peraturan lompat jauh, atletik lompat jauh, dan atlet lompat jauh. Sehingga, untuk melengkapinya dalam bagian ini akan dibahas beberapa poin lain, yakni:

1. Faktor-Faktor Penting Untuk Menghasilkan Jarak Lompatan

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari jarak lompatan, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kecepatan

Ancang-ancang dalam lompat jauh umumnya dimulai dengan kecepatan rendah menuju tinggi sebelum dua langkah terakhir menuju balok tolakan.

Kecepatan ini menjadi modal penting untuk melakukan lompatan dan menghasilkan momentum yang kuat sehingga jarak yang dicapai bisa optimal. Itulah kenapa menjelang balok tolakan, kecepatan lari harus ditingkatkan.

b. Kekuatan

Kekuatan merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki atlet karena tanpa adanya kekuatan tubuh yang bagus dan terlatih, maka mustahil baginya untuk bisa mengikuti pertandingan dengan baik.

Kekuatan ini tentu berbeda dengan stamina. Dalam hal ini, kekuatan terbentuk karena proses latihan berkala hingga kekuatan tubuh mencapai batas maksimum pada tahap tertentu sementara stamina diperoleh melalui asupan makanan, minuman dan oksigen.



Share:

0 comments:

Post a Comment

Arsip


Followers

Recent Comment

`